Selasa, 20 Januari 2015

Teks Editor Linux

Para pengguna computer khususnya para pengguna sistem operasi Linux pasti cepat atau lambat akan menggunakan aplikasi text editor baik untuk membuat file baru ataupun untuk edit file konfigurasi dll.  Dalam sistem operasi Linux sendiri terdapat banyak jenis text editor baik dari GUI Based seperti Gedit, KWrite, Emacs, dll atau jenis Console Based seperti Vi/Vim, Pico, Nano, dll. Dari sekian banyak text editor diatas pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Kali ini akan dibahas text editor jenis Vi/vim, Gedit, dan Nano yang menjadi text editor paling difaforitkan oleh para pengguna Linux.
 
3.3.2    Vi/Vim
Vi singkatan dari VIsual editor ini termasuk kedalam text editor console. Sedangkan Vim sendiri adalah generasi kedua dari Vi. Lalu apa perbedaan dari Vi dan Vim? Perbedaannya hanya terdapat pada support color-hilightingnya. Vi sebagai versi lama tentu belum meiliki support color-hilighting sehingga tampilannya masih berupa warna hitam dan putih saja sedangkan Vim telah berwarna. Karena perbedaan yang tidak begitu jauh dan dalam pengoperasiannya masih sama dengan Vi maka sering kali dalam penyebutannya Vim sering di damping oleh Vi menjadi V atau Vim.
Pengoperasiannya sendiri Vi dan Vim sama-sama dapat di buka melalui terminal pada Linux dengan mengetikkan command “Vi” di terminal. Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar:
 
Lalu tekan “i” dan (Enter) untuk memulai editing.
Jika ingin membuat file langsung maka tambahkan nama fi setelah command “Vi” manjadi ”Vi (spasi) <nama__file>”. Maka akan langsung menuju ke bagian editor dengan symbol “~” beerderet di bagian kiri (seperti pada gambar).

Ini menandakan bahawa anda telah masuk kedalam Vi/Vim text editor. Lembar kerja Vi/Vim terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1.  Command mode sebagai tempat untuk melakukan kombinasi command dalam proses pengeditan. Untuk mengaktifkannya cukup tekan “Esc” pada Insert Mode.
2.     Insert mode sebagai mode untuk pengeditan atau mengetikan file. Untuk mengaktifkannya cukup ketik command “:i” pada bagian Command Mode.
Untuk lebih lengkapnya lihat di gambar berikut ini:

3.3.3    Nano
GNU Nano adalah text editor berbasis console atau terminal teks sederhana. Nano pada awalnya diciptakan untuk pengganti bebas UW Pico text editor non-bebas. Sehingga tampilan Nano dibuat semirip mungkin dengan Pico. Walaupun masih kalah kuat dengan text editor setingkat Vi/Vim dan Emacs tapi nano cukup diminati oleh pengguna Linux.
Ada satu hal yang membedakan Nano dari text editor lainnya, yaitu penggunaan “Shortcut” atau kombinasi tombol (seperti halnya dim sword) yang akan memudahkan kita dalam mengedit file. Shortcut ini sendiri dapat digunakan dengan cara menekan “Esc” duakali atau menekan “Ctrl” sambil menekan shortcut yang diinginkan.
Untuk membuka Nano sendiri kita dapat mengetikkan command “nano” pada terminal atau “nano <nama_file>” jika ingin langsung membuat  file baru. Berikut adalah tampilan Nano text editor.


3.3.4    Gedit
Gedit adalah aplikasi default text-editor dari Ubuntu khususnya desktop gnome. Jika di windows anda mengenal notepad sebagai text-editor, maka di Ubuntu dikenal gedit. Sepintas hanya terlihat seperti text editor sederhana untuk editing dasar. Pada kenyataanya gedit lebih powerfull, selain sebagai peng-edit dokumen juga sebagai peng-edit source code bagi developers atau programmers karena menyediakan fitur-fitur serta plugins. Selain itu tampilan yang friendly user juga menjadi kelabihan text editor ini.
Untuk menjalankan gedit dapat melalui dua cara yaitu melalui GUI (Graphical User Interface) dari menu Application à Accecoris à Gedit Text Editor. Atau dapat juga diakses melalui terminal dengan mengetikkan command “gedit” atau “gedit <nama_file> untuk membuat langsung nama file. Berikut ada alh tampilan geditnya:

Beberapa fitur berguna yang dimiliki gedit:
1.      Dukungan penuh untuk teks yang ada didunia (UTF-8)
2.      Sintaks highlighting yang bisa dikonfigurasi untuk berbagai macam bahasa seperti (C, C++, Java, HTML, XML, Python, Perl dan masih banyak lagi
3.      Undo / Redo
4.      Edit file secara remote
5.      File reverting
6.      Dukungan print dan print preview
7.      Dukungan clipboard (cut/copy/paste)
8.      Search dan replace
9.      Menuju baris spesifik
10.  Auto indentation
11.  Teks rata (Align)
12.  Penomoran baris
13.  Highlinght ('sorot') baris saat ini
14.  Pencocokan tanda kurung
15.  Backup file
16.  Font dan warna yang bisa dikonfigurasi
17.  User manual online yang lengkap
Dengan fitur-fitur diatas gedit telah lebih dari sekedar text editor biasa. Namun, ada satu lagi letak kekuatan riil dari gedit yaitu Plugins. Gedit dilengkapi dengan plugins yang sangat membantu serta dapat ditambahkanm sesuai kebutuhan dari end user.
Untuk mengakses daftar dari plugins, pilih menu edit → preferences, dan pilih tab plugins. Anda bisa mengaktifkan atau men-disable serta konfigurasi plugins yang tersedia. Plugins gedit bisa ditambahkan dengan cara menginstall gedit-plugins, dengan menjalankan perintah di bawah ini melalui terminal. Sudo apt-get install gedit-plugins
Bagi Anda yang tidak memiliki akses internet, bisa mendownload plugins secara manual di gedit-plugins package (http://live.gnome.org/GeditPlugins).  Di bawah ini ditunjukkan beberapa plugins yang umum digunakan dan memiliki fungsionalitas yang baik
Penjelasan beberapa plugins gedit antara lain :
1.      Snippets. Plugin ini dapat mempercepat kerja para programmer, snippets dapat memasukkan code yang sering digunakan pada gedit dengan cepat. Dengan menekan tombol pilihan snippets yang akan dimasukkan (tergantung text trigger yang diketikkan). Dalam plugin ini sudah tersedia snippets untuk beberapa bahasa pemrograman seperti css, javascript, html dan ruby. Anda juga dapat menambahkan sendiri snippets yang diinginkan, pilih menu Tools → Manage Snippets.
2.      File Browser. Ini merupakan plugin yang sangat baik, dengan menampilkan sebuah file browser di sidebar sebelah kiri , tekan F9 untuk mengaktifkan. Plugin ini hampir mirip file browser milik Dreamweaver atau Textmate. Plugin ini terkoneksi dengan nautilus (explorer gnome/ubuntu), artinya Anda bisa menghubungkannya melalui FTP, SFTP, SSH, Windows Share dan lain-lain. Anda hanya perlu mengaktifkan plugin ini, dengan cara yang telah dijelaskan di atas.
3.      Session Saver. Sebuah plugin yang sangat berguna, khususnya jika Anda bekerja pada suatu proyek dan memerlukan multiple file yang dibuka secara bersamaan. Dengan plugin ini session bisa di simpan (save) dan di load, dari menu File → Saved session.
4.      Color Picker. Bagi Anda yang sedang belajar web dan pemrogramannya atau seorang web developer. Mungkin plugin ini akan sangat berguna, tentunya akan terasa menyusahkan bila harus menemukan nilai hexa decimal suatu warna. Namun, dengan color picker ini anda cukup mengklik apapun di desktop dan anda akan segera melihat Hue, Saturation, Nilai RGB kode dan kode Hex untuk warna yang diklik sebelumnya. Klik tombol memasukkan dan warna itu akan dimasukkan.
5.      Document Words Completion. Plugin ini memiliki fungsionalitas sebagai auto-complete bagi gedit. Ketika Anda sedang mengetik, plugin ini akan melengkapi huruf yang barusan anda ketik, berdasarkan huruf yang muncul atau telah ada sebelumnya di dokumen yang sama. Anda dapat mengkonfigurasikannya ke auto-complete atau memberikan saran ketika menekan Ctrl+Enter.
Masih banyak lagi plugin yang disediakan oleh gedit, jika Anda adalah seorang yang selalu ingin mencoba sesuatu yang baru, anda bisa menemukan plugin-plugin yang sesuai bagi anda sendiri. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

BREAKING NEWS :
Loading...