Para pengguna
computer khususnya para pengguna sistem operasi Linux pasti cepat atau lambat
akan menggunakan aplikasi text editor
baik untuk membuat file baru ataupun untuk edit file konfigurasi dll. Dalam sistem operasi Linux sendiri terdapat
banyak jenis text editor baik dari GUI Based seperti Gedit, KWrite, Emacs,
dll atau jenis Console Based seperti
Vi/Vim, Pico, Nano, dll. Dari sekian banyak text
editor diatas pasti mempunyai kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Kali
ini akan dibahas text editor jenis
Vi/vim, Gedit, dan Nano yang menjadi text
editor paling difaforitkan oleh para pengguna Linux.
3.3.2
Vi/Vim
Vi
singkatan dari VIsual editor ini
termasuk kedalam text editor console.
Sedangkan Vim sendiri adalah generasi kedua dari Vi. Lalu apa perbedaan dari Vi
dan Vim? Perbedaannya hanya terdapat pada support
color-hilightingnya. Vi sebagai versi lama tentu belum meiliki support color-hilighting sehingga
tampilannya masih berupa warna hitam dan putih saja sedangkan Vim telah
berwarna. Karena perbedaan yang tidak begitu jauh dan dalam pengoperasiannya
masih sama dengan Vi maka sering kali dalam penyebutannya Vim sering di damping
oleh Vi menjadi V atau Vim.
Pengoperasiannya
sendiri Vi dan Vim sama-sama dapat di buka melalui terminal pada Linux dengan
mengetikkan command “Vi” di terminal.
Maka akan muncul tampilan seperti pada gambar:
Lalu tekan “i” dan (Enter) untuk memulai editing.
Jika ingin
membuat file langsung maka tambahkan nama fi setelah command “Vi” manjadi ”Vi (spasi) <nama__file>”. Maka akan
langsung menuju ke bagian editor dengan symbol “~” beerderet di bagian kiri
(seperti pada gambar).
Ini menandakan
bahawa anda telah masuk kedalam Vi/Vim text
editor. Lembar kerja Vi/Vim terbagi menjadi 3 bagian yaitu:
1. Command mode sebagai tempat untuk melakukan kombinasi command dalam proses pengeditan. Untuk
mengaktifkannya cukup tekan “Esc” pada Insert
Mode.
2. Insert mode sebagai
mode untuk pengeditan atau mengetikan file. Untuk mengaktifkannya cukup ketik command “:i” pada bagian Command Mode.
Untuk lebih
lengkapnya lihat di gambar berikut ini:
3.3.3
Nano
GNU
Nano adalah text editor berbasis console atau terminal teks sederhana.
Nano pada awalnya diciptakan untuk pengganti bebas UW Pico text editor non-bebas. Sehingga tampilan Nano dibuat
semirip mungkin dengan Pico. Walaupun masih kalah kuat dengan text editor setingkat Vi/Vim dan Emacs
tapi nano cukup diminati oleh pengguna Linux.
Ada
satu hal yang membedakan Nano dari text
editor lainnya, yaitu penggunaan “Shortcut”
atau kombinasi tombol (seperti halnya dim sword) yang akan memudahkan kita
dalam mengedit file. Shortcut ini sendiri dapat digunakan dengan cara menekan
“Esc” duakali atau menekan “Ctrl” sambil menekan shortcut yang diinginkan.
Untuk membuka
Nano sendiri kita dapat mengetikkan command
“nano” pada terminal atau “nano <nama_file>” jika ingin langsung
membuat file baru. Berikut adalah
tampilan Nano text editor.
3.3.4
Gedit
Gedit adalah
aplikasi default text-editor dari Ubuntu khususnya desktop gnome. Jika di
windows anda mengenal notepad sebagai text-editor, maka di Ubuntu dikenal
gedit. Sepintas hanya terlihat seperti text editor sederhana untuk editing dasar.
Pada kenyataanya gedit lebih powerfull, selain sebagai peng-edit dokumen juga
sebagai peng-edit source code bagi developers atau programmers karena menyediakan
fitur-fitur serta plugins. Selain itu tampilan yang friendly user juga menjadi kelabihan text editor ini.
Untuk menjalankan gedit dapat
melalui dua cara yaitu melalui GUI (Graphical
User Interface) dari menu Application
à Accecoris à
Gedit Text Editor. Atau dapat juga diakses melalui terminal
dengan mengetikkan command “gedit”
atau “gedit <nama_file> untuk membuat langsung nama file. Berikut ada alh
tampilan geditnya:
Beberapa fitur
berguna yang dimiliki gedit:
1. Dukungan
penuh untuk teks yang ada didunia (UTF-8)
2. Sintaks
highlighting yang bisa dikonfigurasi untuk berbagai macam bahasa seperti (C,
C++, Java, HTML, XML, Python, Perl dan masih banyak lagi
3. Undo
/ Redo
4. Edit
file secara remote
5. File
reverting
6. Dukungan
print dan print preview
7. Dukungan
clipboard (cut/copy/paste)
8. Search
dan replace
9. Menuju
baris spesifik
10. Auto
indentation
11. Teks
rata (Align)
12. Penomoran
baris
13. Highlinght
('sorot') baris saat ini
14. Pencocokan
tanda kurung
15. Backup
file
16. Font
dan warna yang bisa dikonfigurasi
17. User
manual online yang lengkap
Dengan fitur-fitur diatas gedit
telah lebih dari sekedar text editor biasa. Namun, ada satu lagi letak kekuatan
riil dari gedit yaitu Plugins. Gedit dilengkapi dengan plugins yang sangat
membantu serta dapat ditambahkanm sesuai kebutuhan dari end user.
Untuk mengakses
daftar dari plugins, pilih menu edit → preferences, dan pilih tab plugins. Anda
bisa mengaktifkan atau men-disable serta konfigurasi plugins yang tersedia.
Plugins gedit bisa ditambahkan dengan cara menginstall gedit-plugins, dengan
menjalankan perintah di bawah ini melalui terminal. Sudo apt-get install
gedit-plugins
Bagi Anda yang
tidak memiliki akses internet, bisa mendownload plugins secara manual di
gedit-plugins package (http://live.gnome.org/GeditPlugins). Di bawah ini
ditunjukkan beberapa plugins yang umum digunakan dan memiliki fungsionalitas
yang baik
Penjelasan
beberapa plugins gedit antara lain :
1. Snippets.
Plugin ini dapat mempercepat kerja para programmer, snippets dapat memasukkan
code yang sering digunakan pada gedit dengan cepat. Dengan menekan
tombol pilihan snippets yang akan dimasukkan (tergantung text trigger yang
diketikkan). Dalam plugin ini sudah tersedia snippets untuk beberapa bahasa
pemrograman seperti css, javascript, html dan ruby. Anda juga dapat menambahkan
sendiri snippets yang diinginkan, pilih menu Tools → Manage Snippets.
2. File Browser.
Ini merupakan plugin yang sangat baik, dengan menampilkan sebuah file browser
di sidebar sebelah kiri , tekan F9 untuk mengaktifkan. Plugin ini hampir mirip
file browser milik Dreamweaver atau Textmate. Plugin ini terkoneksi dengan
nautilus (explorer gnome/ubuntu), artinya Anda bisa menghubungkannya melalui
FTP, SFTP, SSH, Windows Share dan lain-lain. Anda hanya perlu mengaktifkan
plugin ini, dengan cara yang telah dijelaskan di atas.
3. Session Saver.
Sebuah plugin yang sangat berguna, khususnya jika Anda bekerja pada suatu
proyek dan memerlukan multiple file yang dibuka secara bersamaan. Dengan plugin
ini session bisa di simpan (save) dan di load, dari menu File → Saved session.
4. Color Picker.
Bagi Anda yang sedang belajar web dan pemrogramannya atau seorang web
developer. Mungkin plugin ini akan sangat berguna, tentunya akan terasa menyusahkan
bila harus menemukan nilai hexa decimal suatu warna. Namun, dengan color picker
ini anda cukup mengklik apapun di desktop dan anda akan segera melihat Hue,
Saturation, Nilai RGB kode dan kode Hex untuk warna yang diklik sebelumnya.
Klik tombol memasukkan dan warna itu akan dimasukkan.
5.
Document
Words Completion. Plugin ini memiliki fungsionalitas
sebagai auto-complete bagi gedit. Ketika Anda sedang mengetik, plugin ini akan
melengkapi huruf yang barusan anda ketik, berdasarkan huruf yang muncul atau
telah ada sebelumnya di dokumen yang sama. Anda dapat mengkonfigurasikannya ke
auto-complete atau memberikan saran ketika menekan Ctrl+Enter.
Masih
banyak lagi plugin yang disediakan oleh gedit, jika Anda adalah seorang yang
selalu ingin mencoba sesuatu yang baru, anda bisa menemukan plugin-plugin yang
sesuai bagi anda sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar